Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Rindu diantara Kabut dan Dinding

rindu yang ku rajut dengan tali yang rapuh aku mendambamu tebal kabut menghalangiku memandangmu jangan fikir ini mudah melewati kabut tak langsung bersambut kamu. aku, tertahan dinding kokoh pemisah kita tertawan disini terkepung sunyi sesekali gelak tawa memenuhi isi kepalaku sesekali juga badai mencerna seluruh kesadaran ini kita begitu dekat tapi tak bisa menggenggam erat tak bisa mendekap bahkan bertatap pun tak tampak aku mendambamu pada setiap detak yang mengguncang jantungku aku mencintamu aku merindu aku rindu haruskah ku lari saja menghilangkan kamu dari benakku dari hidupku agar aku tak tertawan lagi pada rasa yang menyiksa sanubari aku letih, seletih rusa yang berlari kehausan diam ku di terkam lari kelaparan

Postingan Terbaru